Profil

ASSALAMUALAIKUM......

nama saya zeki zuhair bisa dipnggil adin,ngga nyanbung yah nama panggilan sama nama kepanjangan.


UPAYA-UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR DIPUSKESMAS DIARAHKAN PADA KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF

UPAYA-UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR DIPUSKESMAS DIARAHKAN PADA KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF

UPAYA-UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR DIPUSKESMAS DIARAHKAN PADA KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF


1. Pos Pelayanan Terpadu kesehatan gigi ( Posyandu ) 
Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini. Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan penanggulangan Diare. salah satu uapaya kesehatan gigi dalam posyandu adalah imunisasi gigi dan konseling pada ibu hamil berkaitan dengan status kebersihan gigi dan mulut ibu hamil, serta kesehatan gigi dan mulut bayi atau balita Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang,
makalah tentang kesehatan gigi dan mulut{supernumerary}

makalah tentang kesehatan gigi dan mulut{supernumerary}


BAB I

PENDAHULUAN




A.    LATAR BELAKANG



Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang integral dan penting bagi kesehatan individu.Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih, rapi, yang terbebas dari  segala macam  penyakit gigi  dan mulut yang didukung oleh kondisi gingival yang sehat.Keadaan rongga mulut yang tidak bersih dan sehat dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.Masalah kesehatan gigi dan mulut menduduki peringkat ke enam penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia salah satu contohnya yaitu kerusakan jaringan keras gigi.

Kerusakan jaringan keras gigi terdiri dari lesi karies dan non-karies yaitu abrasi,atrisi,abfraksi dan erosi. Keempatnya merupakan kelainan jaringan keras gigi namun tidak disebabkan oleh mikroorganisme atau plak seperti halnya dengan karies gigi.Erosi gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang terjadi karena Faktor kimia misalnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau zat kimia yang dapat menyebabkan pengikisan email gigi.Minuman tuak dari arena dalah minuman khas tradisional yang diambil dari hasil fermentasi bahan minuman/buah yang mengandung gula dari sadapan tanaman aren(arengapinnata)yang disebutnira. Terdapat 2 macam rasa minuman tuak dari nira yaitu tuak manis (tidamengalami fermentasi) dan tuak pahit(mengalami fermentasi).Tuak manis adalah minuman dari nirapohon aren yang rasanya manis dan diminum dari nira segar atau nira yang belum mengalami fermentasi.Tuak pahit adalah minuman dari nira pohon aren yang rasanya pahit karena telah difermentasi.
Minuman tuak merupakan sejenis minuman khas yang menjadi tradisi masyarakat di Kecamatan Kecamatan Rante Angin.Berdasarkan pengamatan empirik, minuman tuak merupakan minuman yang sering dikonsumsi dikalangan masyarakat Kecamatan Kecamatan Rante Angin karena banyak dijumpai pohon aren diwilayah tersebut.Sebagian besar penduduk di kecamatan tersebut mengolah aren tersebut menjadi gula merah,sapu lidi,minuman tuak dari nira aren dan lain-lain.Kecamatan Maiwa merupakan daerah yang  termasuk iklim dingin oleh karena itu  alasan untuk mengonsumsi minuman tuak antara lain karena tuak merupakan minuman yang dapat menghangatkan badan.
Makanan dan minuman  yang mengandung  asam dapat mengakibatkan erosi  gigi. Demineralisasi  email terjadi apabila email berada pada kondisi asam atau pH dibawah5,5,karena pH yang rendah dapat meningkatkan konsentrasiion hydrogen yang akan merusak hidroksiapatit pada email gigi.Semakin rendah pH atau semakin asam suatu media maka makin tinggi laju reaksi pelepasan ion kalsium dari email gigi.
Pengaruh asam pada email gigi merupakan reaksi penguraian yaitu terjadi demineralisasi pada email gigi  yang secara terus- menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas pada pemukaan email gigi yang sebelumnya normal.
Minuman tuak manis terdiri dari air(88,8%),Karbohidrat dalam bentuk sukrosa(11,8%),protein(0.23%),Lemak(0,02%),dan mineral(0,03%). Minuman tuak pahit memiliki pH asam dan mengandung alkohol4-5%. Berdasarkan latar belakang  tersebut,  minuman  tuak yang memiliki  pH yang asam dan kadar alkohol diduga dapat menyebabkan pengikisan jaringan keras gigi yaitu erosi.
Dengan dasar pemikiran tersebut,penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi di Kecamatan Rante Angin.


B.     RUMUSAN MASALAH



Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah,yaitu apakah ada pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi di Kecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara?

C.    TUJUAN PENELITIAN



Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi diKecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara.

D.    MANFAATPENELITIAN



Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitianini adalah sebagai berikut:

1.      Bagi Peneliti


Menambah wawasan,  pengetahuan,  dan  pengalaman  dalam penelitian mengenai pengaruh konsumsi minuman  tuak terhadap  erosi gigi.

2.      Bagi Institusi

1. Memberikan  informasi  ilmiah  mengenai  pengaruh  konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi.
2. Sebagai acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya

3.      Bagi Masyarakat

1. Memberikan   pemahaman   mengenai   efek   dari   kebiasaan mengkonsumsi minuman tuak.
2. Memberikan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat.

E.     HIPOTESIS PENELITIAN



Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosigigi di Kecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI




Kerusakan jaringan keras gigi terdiri dari kerusakan karies dan non- karies. Kerusakanj aringan keras gigi non-karies terdiri dari abrasi,atrisi, abfraksi danerosi.
B.     Abrasi

Abrasi gigi merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang mengalami keausan yang disebabkan kontak dengan benda asing secara terus menerus. Kavitas abrasi disebabkan karena tekanan pada saat menyikat gigi dalam arah horizontal yang terlalu kuat sehingga terjadi keausan jaringan keras gigi. Adanya abrasi gigi bukan hanya disebabkan oleh cara penyikatan gigi yang salah,tapi juga disebabkan oleh frekuensi menyikat gigi,durasi menyikat gigi, dan pasta gigi yang mengandung bahan abrasif.


Tampilan klinis dari abrasi adalah adanya lesi luas dan dangkal pada jaringan keras gigi yang biasanya terletak didaerah servikal gigi.
1).Abrasi gigi umumnya dijumpai pada gigi premolar dan caninus.Pada


Abrasi gigi juga sering ditemukan adanya resesi gingival sebagai akibat dari penyikatan gigi yang berlebihan sehingga menekan gingiva.Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya abrasi gigi adalah dengan cara menyikat gigi harus benar terutama memperhatikan arah sikat gigi,tekanan yang digunakan pada saat menyikat gigi terlalu kuat,menggunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi yang rendah abrasivitas.

C.    Atrisi

Atrisi gigi merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang mengalami keausan akibat kontak yang berat antara satu gigi dengan gigi lainnya. Keausan ini biasanya terjadi karena adanya gesekan pada tepi insisal gigi anterior atas dan bawah,tonjol oklusal gigi  posterior atas dan bawah (gambar2).Secara umum,atrisi gigi adalah hilangnya suatu substansi gigi secara bertahap pada permukaan oklusal dan proksimal gigi karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan.
Atrisi gigi umumya terjadi pada  orang  tua (manula) yaitu  sebagai akibat proses fisiologis dari gerakan-gerakan pengunyahan selama berpuluh-puluh tahun yang terus berlangsung sehingga terjadi atrisi gigi. Selain dari proses fisiologis pengunyahan,atrisi gigi dapat dipengaruhi oleh tekstur makanan,kebiasaan menyirih,kebiasaan menggertakkan gigi dan bruksisme.Bruksisme merupakan factor yang paling sering menyebabkan atrisi gigi.Bruksisme adalah aktifitas parafungsional dari system  mastikasi  yang   meliputi  pengerotan  gigi.  Pada  bruksisme, kontraksi otot dengan tekanan yang lebih besar timbul pada saat terjadi gesekan antara gigi geligi selama tidur.Berdasarkan International Classificationof Sleep Disorders (ICSD),bruksismeter masuk kelompok
Kelainan pergerakan yang sering dikaitkan dengan stimulasi tidur.



D.    Abfraksi

Abfraksi gigi merupakan kehilangan  mikro struktural substansi gigi pada area gigi yang tertekan dan  umumnya terjadi pada  servikal gigi.karena adanya tekanan yang kuat pada garis servikal.Pada kasus ini terjadi pelunakan serta patahan pada bagian enamel rods sehingga servikal gigi mudah patah.Abfraksi disebabkan oleh factor intrinsikdan ekstrinsik.Faktor intrinsic adalah kontak oklusi yang tidak normal (maloklusi),dan faktor ekstrinsik adalah tekanan pada saat mengunyah terlalu kuat.Kebiasaan buruk seperti menggigit benda, bruksisme, perkerjaan misalnya musisial attiup,dan  karena peralatan gigi dalam mulut seperti alat orthodonsi, cengkeram gigi tiruan lepasan.

E.     Erosi

Erosi gigi merupakan proses demineralisasi yang mempengaruhi jaringan keras gigi yaitu email dan dentin.Erosi gigi merupakan suatu proses kimia yang ditandai dengan hilangnya mineral pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh zat asam.Erosi gigi adalah suatu proses yaitu hilangnya jaringan keras gigi yang progresif dan bersifat irreversible sebagai akibat dari proses kimiawi tanpa ada campur tangan bakteri.Erosi gigi terjadi secara merata di permukaan gigi.
Penyebab paling umum erosi gigi adalah asam yang berasal dari factor luar maupun factor dalam.Asam tersebut berasal dari minuman atau makanan,polusi udara dari industry kimia,atau asam akibat dari gangguan pencernaan.Erosi dan karies gigi memiliki kesamaan dalam jenis kerusakannya yaitu terjadi demineralisasi jaringan berbeda dengan asam pernyebab karies gigi.Erosi gigi berasal dari asam suatu makanan dan minuman yang menempel di permukaan gigi sementara karies gigi berasal dari asam yang merupakan hasil fermentasi dari karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut.



Penyebab dari erosi bisa berasal dari luar tubuh(ekstrinsik) dan yang berasal dari dalam tubuh(intrinsik).Penyebab ekstrinsik erosi adalah kebiasaan  mengonsumsi makanan dan  minuman yang  mengandung asam. Makanan dan minuman  asam memiliki  pH  dibawah normal sehingga menyebabkan demineralisasi gigi.Selain itu erosi dapat juga disebab kandari factor lingkungan,misalnya pada para pekerja industri yaitu sering ditemukan aerosol asam yang terkandung dalam atmosfer lingkungan sekitar industri.Asam yang terdapat pada atmosfer lingkungan industri dan terhirup serta menempel pada gigi para pekerja secara terus menerus, lama kelamaan akan mengakibatkan erosi gigi.Penyebab intrinsik pada erosi gigi dapat disebabkan oleh asam dari gangguan pencernaan pada penderita gastroesophagealreflux disease(GERD), anoreksia,bulimia, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh produksi asam yang berlebih.Ketika penderita gastritis muntah,asam lambung yang keluar berkontak  dengan gigi. Jika kondisi  ini berlangsung  terus menerus,dapat menyebabkan pengikisan email dibagian palatal gigi.

Makanan dan minuman  yang mengandung  asam dapat mengakibatkan erosi  gigi.Begitu pun dengan minuman yang mengandung asam seperti minuman berkarbonasi, minuman keras,minuman yang menggunakan bahan pemanis dan  bahan perasa  dapat menyebabkan erosi gigi.Demineralisasi email terjadi apabila email berada pada kondisi asam atau pH dibawah5,5,karena pH yang rendah dapat meningkatkan konsentrasi ion hydrogen yang akan merusak hidroksi apatit pada email gigi.Pada email gigi,terdiri dari hidroksiapatit(Ca10  (PO4)6  (OH)2  atau fluorapatit (Ca10  (PO4)6  F2). Kedua unsure tersebut akan larut dalam suasana asam yang kecepatannya dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH),konsentrasiasam,waktu,ion kalsium dan fosfat.Semakin rendah pH atau semakin asam suatu media makama kintinggila jureaksi pelepasan ion kalsium dari enamel gigi.Pengaruh asam pada enamel gigi merupakan  merupakan reaksi  penguraian  yaitu terjadi  demineralisasi pada email gigi yang secara terus-menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas pada pemukaan email gigi yang sebelumnya normal.
Bila erosi gigi tidak dilakukan perawatan maka lesi akan berkembang kedalam dentin sehingga dentin terbuka.Jika terjadi rangsangan panas atau dingin maka penderita akan merasakan nyeri hebat.2


F.     TUAK AREN




Minuman tuak dari aren adalah minuman khas tradisional yang diambil dari hasil fermentasi bahan minuman/buah yang mengandung gula dari sadapan tanaman aren (arengapinnata)yang disebut nira.Menurut Hatta Sunanto,diIndonesiatanaman aren dapat tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah yang tanahnya subur pada ketinggian 500-800m diatas permukaan laut.Tanaman mulai berbunga pada umur 12 sampai 16 tahun,bergantung pada ketinggian tempat tumbuh dan setelah itua ren dapat disadap niranya dari tandan bunga jantan selama 3 sampai 5 tahun.Sesudah itu pohon tidak produktif lagi dan lama kelamaan mati.

G.    KERANGKAKONSEP




Minuman tuakmanis                           Minuman tuak pahit







Umur



Jenis
Kelamn



      Frekuensi konsumsituak
      Jumlah minuman tuak yang dikonsumsi
      Frekuensi menggosok gigi
Frekuensi
berkumur
Erosi gigi








Keterangan:


:Variabel sebab


:Variabel akibat


:Variabel antara


:Variabelkendali


:Hubungan antar variabel







BAB III

METODE PENELITIAN




A.    JENISPENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan crosssectional study.Data dari penelitian ini merupakan data   primer yaitu data yang  diperoleh  melalui  hasil  pengukuran  secara langsung pada subjek penelitian.Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa gigi anterior atas dan bawah yaitu insisivus sentralis,insisivus lateralis,dan  caninus kemudian diberi skor menurut criteria penilaian indeks erosi gigi dari Eccles andJenkins(1996), yaitu:15,16

1. Nilai 0:Tidak ada erosi gigi

2. Nilai 1:Lesi superficial hanya pada permukaan enamel.Terlihat enamel tipis dan mengkilap
3. Nilai 2:Lesi terlokalisasi kurang dari1/3permukaan dentin(dentin mulai terbuka). Terdapat lesi yang berbentuk cawan dan lekukan yangd alam pada enamel dan dentin.
4. Nilai 3:Lesi general,lebih dari1/3 permukaan dentin,kehilangan banyak jaringan dentin.


B.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di 2 diKecamatan Kecamatan Rante Angin yaitu Desa/Tobulan, Dan Tinukari.waktu 23 Maret 2018.








C.    POPULASIDAN SAMPEL PENELITIAN


Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat diKecamatan Rante Angin.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat diDesa di Kecamatan Rante Angin yang sesuai dengan kriteria seleksi.

Kriteria seleksi :


A.  Kriteria inklusi :

1. Responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman tuak

2. Responnden pria atau wanita dengan usia 20-60 tahun

3. Responden yang memiliki gigi anterior atas dan bawah (gigi insisivus sentralis,insisivus lateralis,caninus)15
4. Responden yang bersedia mengikuti penelitian

B.   Kriteria eksklusi :

1. Responden yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi tuak

2. Responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian

3. Responden yang menggunakan piranti orthodonsicekat

4. Responden yang menggunakan plat gigi tiruan pada anterior atas maupun bawah


D.    TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Penentuan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus penentuan besar sampel berdasarkan teknik purposive sampling yaitu


=98




Kemudian dibulatkan menjadi 100 orang.

Keteraangan:

N            :Jumlah populasi yaitu5.518orang n             :Jumlah sampel
α2                  :taraf signifikansi yaitu 0,05



E.     VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel sebab        :   a.  Minuman tuak manis.     b.Minuman tuak pahit
2. Variabelakibat             :   Erosi gigi

3.
Variabelantara            :
a.
Frekuensi mengkonsumsi tuak



b.

Jumlah minuman tuak yang dikonsumsi



c.

Frekuensi menggosok gigi

4.

Variabel kendali     :

a.

Usia(20 –60th)



b.

Jenis kelamin


F.     DEFENISIOPERASIONALVARIABEL

1.  Minuman tuak manis : Minuman yang diambil dari sadapan tanaman aren(nira)yang rasanya manis dan mengandung gula karena belum difermentasi.

2. Minuman tuak pahit:Minuman yang diambil dari sadapan tanaman aren(nira)yangrasanyapahitdan mengandung asamdanalkohol karena melalui proses fermentasi.
3. Erosi gigi:Kerusakan jaringan keras gigi yang terjadi karena faktor kimia misalnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau zat kimia yang dapat menyebabkan pengikisan email gigi.





G.    ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan:


-   Diagnostik set

-   pH Meter

-   Nier bekken

-   Lembaran kuisioner

-   Lembaran informed consent

-   Alkohol

-   Betadine

-   Kapas

-   Alat tulis menulis

H.    PROSEDUR KERJA

1. Memohon izin untuk penelitian

2.Meminta informed consent dari responden sebagai persetujuan penelitian
3. Membagikanlembarankuisioneruntuk diisi olehresponden

4.Menyeleksi subjek penelitian sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi
5. Melakukan pemeriksaan intra oral dengan memeriksa gigi anterior atas dan bawah kemudian diberi skor berdasarkan indeks erosi menurut eccless dan Jenkins.Penelitian ini dilakukan oleh 4 orang yang menjadi penilai,yaitu dengan cara penilai1(dokter gigi daerah setempat) memeriksa keadaan gigi geligi responden kemudian diberi nilai.Setelah itu responden tersebut di nilai lagi oleh penilei 2,3, dan 4 (Mahasiswa).Apabila terdapat perbedaan penilaian,maka dirundingkan bersama ke 4 penilai tersebut.
6. Melakukan pengolahan data yang telah terkumpul untuk mengetahui pengaruh variable sebab terhadap variabel akibat. Analisis data yang digunakan adalah ujichi-square
7. Menyusun penulisan hasil analisis data dalam bentuk laporan hasil penelitian.
8. Membuat simpulan dan saran penelitia


DAFTAR PUSTAKA


AntonelliJ,TimothyL,FranklinG.AbfractionLesions–WhereDo They  ComeFrom? A Review  ofthe  Literature. Journal ofthe TennesseeDental Association.2012: page 14-5:[internet].Available from     URL     :    http://www.tenndental.org/doctda/43questions.pdf (accessedon2013,23January
EcclesJ.D,R.MGreen.Bukuajarilmukonservasigigi.Alihbahasa: LilianY.Jakarta:WidyaMedika.1994.Hal 6-9.

BAB I

PENDAHULUAN




A.    LATAR BELAKANG



Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang integral dan penting bagi kesehatan individu.Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih, rapi, yang terbebas dari  segala macapenyakit gigi  dan mulut yang didukung oleh kondisi gingival yang sehat.Keadaan rongga mulut yang tidak bersih dan sehat dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.Masalah kesehatan gigi dan mulut menduduki peringkat ke enam penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia salah satu contohnya yaitu kerusakan jaringan keras gigi.

Kerusakan jaringan keras gigi terdiri dari lesi karies dan non-karies yaitu abrasi,atrisi,abfraksi dan erosi. Keempatnya merupakan kelainan jaringan keras gigi namun tidak disebabkan oleh mikroorganisme atau plak seperti halnya dengan karies gigi.Erosi gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang terjadi karena
Faktor kimia misalnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau zat kimia yang dapat menyebabkan pengikisan email gigi.Minuman tuak dari arena dalah minuman khas tradisional yang diambil dari hasil fermentasi bahan minuman/buah yang mengandung gula dari sadapan tanaman aren(arengapinnata)yang disebutnira. Terdapat 2 macam rasa minuman tuak dari nira yaitu tuak manis (tidakmengalami fermentasi) dan tuak pahit(mengalamifermentasi).Tuak manis adalah minuman dari nirapohon aren yang rasanya manis dan diminum dari nira segar atau nira yang belum mengalami fermentasi.Tuak pahit adalah minuman dari nira pohon aren yang rasanya pahit karena telah difermentasi.
Minuman tuak merupakan sejenis minuman khas yang menjadi tradisi masyarakat di Kecamatan Kecamatan Rante Angin.Berdasarkan pengamatan empirik, minuman tuak merupakan minuman yang sering dikonsumsi dikalangan masyarakat Kecamatan Kecamatan Rante Angin karena banyak dijumpai pohon aren diwilayah tersebut.Sebagian besar penduduk di kecamatan tersebut mengolah aren tersebut menjadi gula merah,sapu lidi,minuman tuak dari nira aren dan lain-lain.Kecamatan Maiwa merupakan daerah yang  termasuk iklim dingin oleh karena itu  alasan untuk mengonsumsi minuman tuak antara lain karena tuak merupakan minuman yang dapat menghangatkan badan.
Makanan dan minumayang mengandunasam dapat mengakibatkan erosi  gigi. Demineralisasi  email terjadi apabila email berada pada kondisi asam atau pH dibawah5,5,karena pH yang rendah dapat meningkatkan konsentrasiion hydrogen yang akan merusak hidroksiapatit pada email gigi.Semakin rendah pH atau semakin asam suatu media maka makin tinggi laju reaksi pelepasan ion kalsium dari email gigi.
Pengaruh asam pada email gigi merupakan reaksi penguraian yaitu terjadi demineralisasi pada email gigyang secara terus- menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas pada pemukaan email gigi yang sebelumnya normal.
Minuman tuak manis terdiri dari air(88,8%),Karbohidrat dalam bentuk sukrosa(11,8%),protein(0.23%),Lemak(0,02%),dan mineral(0,03%). Minuman tuak pahit memiliki pH asam dan mengandung alkohol4-5%. Berdasarkan latar belakantersebut,  minuman  tuak yang memiliki  pH yang asam dan kadar alkohol diduga dapat menyebabkan pengikisan jaringan keras gigi yaitu erosi.
Dengan dasar pemikiran tersebut,penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi di Kecamatan Rante Angin.


B.     RUMUSAN MASALAH



Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah,yaitu apakah ada pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi di Kecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara?

C.    TUJUAN PENELITIAN



Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi diKecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara.

D.    MANFAATPENELITIAN



Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitianini adalah sebagai berikut:

1.      Bagi Peneliti


Menambah wawasanpengetahuandapengalaman  dalam penelitian mengenai pengaruh konsumsi minumatuak terhadap  erosi gigi.

2.      Bagi Institusi

1. Memberikan  informasi  ilmiah  mengenapengaruh  konsumsi minuman tuak terhadap erosi gigi.
2. Sebagai acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya

3.      Bagi Masyarakat

1. Memberikan   pemahaman   mengenai   efek   dari   kebiasaan mengkonsumsi minuman tuak.
2. Memberikan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat.

E.     HIPOTESIS PENELITIAN



Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh konsumsi minuman tuak terhadap erosigigi di Kecamatan Rante Angin Kabupaten Kolaka Utara.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI




Kerusakan jaringan keras gigi terdiri dari kerusakan karies dan non- karies. Kerusakanj aringan keras gigi non-karies terdiri dari abrasi,atrisi, abfraksi danerosi.
B.     Abrasi

Abrasi gigi merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang mengalami keausan yang disebabkan kontak dengan benda asing secara terus menerus. Kavitas abrasi disebabkan karena tekanan pada saat menyikat gigi dalam arah horizontal yang terlalu kuat sehingga terjadi keausan jaringan keras gigi. Adanya abrasi gigi bukan hanya disebabkan oleh cara penyikatan gigi yang salah,tapi juga disebabkan oleh frekuensi menyikat gigi,durasi menyikat gigi, dan pasta gigi yang mengandung bahan abrasif.


Tampilan klinis dari abrasi adalah adanya lesi luas dan dangkal pada jaringan keras gigi yang biasanya terletak didaerah servikal gigi.
1).Abrasi gigi umumnya dijumpai pada gigi premolar dan caninus.Pada


Abrasi gigi juga sering ditemukan adanya resesi gingival sebagai akibat dari penyikatan gigi yang berlebihan sehingga menekan gingiva.Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya abrasi gigi adalah dengan cara menyikat gigi harus benar terutama memperhatikan arah sikat gigi,tekanan yang digunakan pada saat menyikat gigi terlalu kuat,menggunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi yang rendah abrasivitas.

C.    Atrisi

Atrisi gigi merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang mengalami keausan akibat kontak yang berat antara satu gigi dengan gigi lainnya. Keausan ini biasanya terjadi karena adanya gesekan pada tepi insisal gigi anterior atas dan bawah,tonjol oklusal gigposterior atas dan bawah (gambar2).Secara umum,atrisi gigi adalah hilangnya suatu substansi gigi secara bertahap pada permukaan oklusal dan proksimal gigi karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan.
Atrisi gigi umumya terjadi padorang  tua (manula) yaitu  sebagai akibat proses fisiologis dari gerakan-gerakan pengunyahan selama berpuluh-puluh tahun yang terus berlangsung sehingga terjadi atrisi gigi. Selain dari proses fisiologis pengunyahan,atrisi gigi dapat dipengaruhi oleh tekstur makanan,kebiasaan menyirih,kebiasaan menggertakkan gigi dan bruksisme.Bruksisme merupakan factor yang paling sering menyebabkan atrisi gigi.Bruksisme adalah aktifitas parafungsional dari systemastikasi  yang   meliputi  pengerotagigi.  Padbruksisme, kontraksi otot dengan tekanan yang lebih besar timbul pada saat terjadi gesekan antara gigi geligi selama tidur.Berdasarkan International Classificationof Sleep Disorders (ICSD),bruksismeter masuk kelompok
Kelainan pergerakan yang sering dikaitkan dengan stimulasi tidur.



D.    Abfraksi

Abfraksi gigi merupakan kehilangamikro struktural substansi gigi pada area gigi yang tertekan daumumnya terjadi pada  servikal gigi.karena adanya tekanan yang kuat pada garis servikal.Pada kasus ini terjadi pelunakan serta patahan pada bagian enamel rods sehingga servikal gigi mudah patah.Abfraksi disebabkan oleh factor intrinsikdan ekstrinsik.Faktor intrinsic adalah kontak oklusi yang tidak normal (maloklusi),dan faktor ekstrinsik adalah tekanan pada saat mengunyah terlalu kuat.Kebiasaan buruk seperti menggigit benda, bruksisme, perkerjaan misalnya musisial attiup,dan  karena peralatan gigi dalam mulut seperti alat orthodonsi, cengkeram gigi tiruan lepasan.

E.     Erosi

Erosi gigi merupakan proses demineralisasi yang mempengaruhi jaringan keras gigi yaitu email dan dentin.Erosi gigi merupakan suatu proses kimia yang ditandai dengan hilangnya mineral pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh zat asam.Erosi gigi adalah suatu proses yaitu hilangnya jaringan keras gigi yang progresif dan bersifat irreversible sebagai akibat dari proses kimiawi tanpa ada campur tangan bakteri.Erosi gigi terjadi secara merata di permukaan gigi.
Penyebab paling umum erosi gigi adalah asam yang berasal dari factor luar maupun factor dalam.Asam tersebut berasal dari minuman atau makanan,polusi udara dari industry kimia,atau asam akibat dari gangguan pencernaan.Erosi dan karies gigi memiliki kesamaan dalam jenis kerusakannya yaitu terjadi demineralisasi jaringan berbeda dengan asam pernyebab karies gigi.Erosi gigi berasal dari asam suatu makanan dan minuman yang menempel di permukaan gigi sementara karies gigi berasal dari asam yang merupakan hasil fermentasi dari karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut.



Penyebab dari erosi bisa berasal dari luar tubuh(ekstrinsik) dan yang berasal dari dalam tubuh(intrinsik).Penyebab ekstrinsik erosi adalah kebiasaamengonsumsi makanan daminuman yanmengandung asam. Makanan dan minumaasam memiliki  pH  dibawah normal sehingga menyebabkan demineralisasi gigi.Selain itu erosi dapat juga disebab kandari factor lingkungan,misalnya pada para pekerja industri yaitu sering ditemukan aerosol asam yang terkandung dalam atmosfer lingkungan sekitar industri.Asam yang terdapat pada atmosfer lingkungan industri dan terhirup serta menempel pada gigi para pekerja secara terus menerus, lama kelamaan akan mengakibatkan erosi gigi.Penyebab intrinsik pada erosi gigi dapat disebabkan oleh asam dari gangguan pencernaan pada penderita gastroesophagealreflux disease(GERD), anoreksia,bulimia, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh produksi asam yang berlebih.Ketika penderita gastritis muntah,asam lambung yang keluar berkontak  dengan gigi. Jika kondisi  ini berlangsung  terus menerus,dapat menyebabkan pengikisan email dibagian palatal gigi.

Makanan dan minumayang mengandunasam dapat mengakibatkan erosi  gigi.Begitu pun dengan minuman yang mengandung asam seperti minuman berkarbonasi, minuman keras,minuman yang menggunakan bahan pemanis dabahan perasa  dapat menyebabkan erosi gigi.Demineralisasi email terjadi apabila email berada pada kondisi asam atau pH dibawah5,5,karena pH yang rendah dapat meningkatkan konsentrasi ion hydrogen yang akan merusak hidroksi apatit pada email gigi.Pada email gigi,terdiri dari hidroksiapatit(Ca1(PO4)(OH)atau fluorapatit (Ca1(PO4)F2). Kedua unsure tersebut akan larut dalam suasana asam yang kecepatannya dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH),konsentrasiasam,waktu,ion kalsium dan fosfat.Semakin rendah pH atau semakin asam suatu media makama kintinggila jureaksi pelepasan ion kalsium dari enamel gigi.Pengaruh asam pada enamel gigi merupakan  merupakan reaksi  penguraian  yaitu terjaddemineralisasi pada email gigi yang secara terus-menerus akan membentuk pori-pori kecil atau porositas pada pemukaan email gigi yang sebelumnya normal.
Bila erosi gigi tidak dilakukan perawatan maka lesi akan berkembang kedalam dentin sehingga dentin terbuka.Jika terjadi rangsangan panas atau dingin maka penderita akan merasakan nyeri hebat.2


F.     TUAK AREN




Minuman tuak dari aren adalah minuman khas tradisional yang diambil dari hasil fermentasi bahan minuman/buah yang mengandung gula dari sadapan tanaman aren (arengapinnata)yang disebut nira.Menurut Hatta Sunanto,diIndonesiatanaman aren dapat tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah yang tanahnya subur pada ketinggian 500-800m diatas permukaan laut.Tanaman mulai berbunga pada umur 12 sampai 16 tahun,bergantung pada ketinggian tempat tumbuh dan setelah itua ren dapat disadap niranya dari tandan bunga jantan selama 3 sampai 5 tahun.Sesudah itu pohon tidak produktif lagi dan lama kelamaan mati.

G.    KERANGKAKONSEP




Minuman tuakmanis                           Minuman tuak pahit







Umur



Jenis
Kelamn



      Frekuensi konsumsituak
      Jumlah minuman tuak yang dikonsumsi
      Frekuensi menggosok gigi
Frekuensi
berkumur
Erosi gigi








Keterangan:


:Variabel sebab


:Variabel akibat


:Variabel antara


:Variabelkendali


:Hubungan antar variabel




BAB III

METODEPENELITIAN




A.    JENISPENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan crosssectional study.Data dari penelitian ini merupakan data   primer yaitu data yandiperolemelalui  hasil  pengukuran  secara langsung pada subjek penelitian.Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa gigi anterior atas dan bawah yaitu insisivus sentralis,insisivus lateralis,dan  caninus kemudian diberi skor menurut criteria penilaian indeks erosi gigi dari Eccles andJenkins(1996), yaitu:15,16

1. Nilai 0:Tidak ada erosi gigi

2. Nilai 1:Lesi superficial hanya pada permukaan enamel.Terlihat enamel tipis dan mengkilap
3. Nilai 2:Lesi terlokalisasi kurang dari1/3permukaan dentin(dentin mulai terbuka). Terdapat lesi yang berbentuk cawan dan lekukan yangd alam pada enamel dan dentin.
4. Nilai 3:Lesi general,lebih dari1/3 permukaan dentin,kehilangan banyak jaringan dentin.


B.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di 2 diKecamatan Kecamatan Rante Angin yaitu Desa/Tobulan, Dan Tinukari.waktu 23 Maret 2018.








C.    POPULASIDAN SAMPEL PENELITIAN


Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat diKecamatan Rante Angin.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat diDesa di Kecamatan Rante Angin yang sesuai dengan kriteria seleksi.

Kriteria seleksi :


A.  Kriteria inklusi :

1. Responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman tuak

2. Responnden pria atau wanita dengan usia 20-60 tahun

3. Responden yang memiliki gigi anterior atas dan bawah (gigi insisivus sentralis,insisivus lateralis,caninus)15
4. Responden yang bersedia mengikuti penelitian

B.   Kriteria eksklusi :

1. Responden yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi tuak

2. Responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian

3. Responden yang menggunakan piranti orthodonsicekat

4. Responden yang menggunakan plat gigi tiruan pada anterior atas maupun bawah.
D.    TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Penentuan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus penentuan besar sampel berdasarkan teknik purposive sampling yaitu



=98




Kemudian dibulatkan menjadi 100 orang.


Keteraangan:

N            :Jumlah populasi yaitu5.518orang n             :Jumlah sampel
α2                  :taraf signifikansi yaitu 0,05



E.     VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel sebab        :   aMinuman tuak manis.     b.Minuman tuak pahit
2. Variabelakibat             :   Erosi gigi

3.
Variabelantara            :
a.
Frekuensi mengkonsumsi tuak



b.

Jumlah minuman tuak yang dikonsumsi



c.

Frekuensi menggosok gigi

4.

Variabel kendali     :

a.

Usia(20 –60th)



b.

Jenis kelamin


F.     DEFENISIOPERASIONALVARIABEL

1Minuman tuak manis : Minuman yang diambil dari sadapan tanaman aren(nira)yang rasanya manis dan mengandung gula karena belum difermentasi.

2. Minuman tuak pahit:Minuman yang diambil dari sadapan tanaman aren(nira)yangrasanyapahitdan mengandung asamdanalkohol karena melalui proses fermentasi.
3. Erosi gigi:Kerusakan jaringan keras gigi yang terjadi karena faktor kimia misalnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam atau zat kimia yang dapat menyebabkan pengikisan email gigi.





G.    ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan:


-   Diagnostik set

-   pH Meter

-   Nier bekken

-   Lembaran kuisioner

-   Lembaran informed consent

-   Alkohol

-   Betadine

-   Kapas

-   Alat tulis menulis

H.    PROSEDUR KERJA

1. Memohon izin untuk penelitian

2.Meminta informed consent dari responden sebagai persetujuan penelitian
3. Membagikanlembarankuisioneruntuk diisi olehresponden

4.Menyeleksi subjek penelitian sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi
5. Melakukan pemeriksaan intra oral dengan memeriksa gigi anterior atas dan bawah kemudian diberi skor berdasarkan indeks erosi menurut eccless dan Jenkins.Penelitian ini dilakukan oleh 4 orang yang menjadi penilai,yaitu dengan cara penilai1(dokter gigi daerah setempat) memeriksa keadaan gigi geligi responden kemudian diberi nilai.Setelah itu responden tersebut di nilai lagi oleh penilei 2,3, dan 4 (Mahasiswa).Apabila terdapat perbedaan penilaian,maka dirundingkan bersama ke 4 penilai tersebut.
6. Melakukan pengolahan data yang telah terkumpul untuk mengetahui pengaruh variable sebab terhadap variabel akibat. Analisis data yang digunakan adalah ujichi-square
7. Menyusun penulisan hasil analisis data dalam bentuk laporan hasil penelitian.
8. Membuat simpulan dan saran penelitia



DAFTAR PUSTAKA


AntonelliJ,TimothyL,FranklinG.AbfractionLesions–WhereDo They  ComeFrom? A Revieofthe  Literature. Journal ofthe TennesseeDental Association.2012: page 14-5:[internet].Available from     URL     :    http://www.tenndental.org/doctda/43questions.pdf (accessedon2013,23January
EcclesJ.D,R.MGreen.Bukuajarilmukonservasigigi.Alihbahasa: LilianY.Jakarta:WidyaMedika.1994.Hal 6-9.

Harshanur I.Anatomigigi.Jakarta:EGC.1991.Hal31.

PrayitnoA.Kelainangigidanjaringanpendukunggigiyangsering ditemui.eprints. 2008:37(7).Hal411:[internet].Available fromURL:http://eprints.uns.ac.id/712/1/Kelainan_Gigi_dan_Jaringan_Pendukung gigi

PutongR,Vonny N,DinarA.Gambarankariesdankebutuhan perawatan  restorasi padamasyarakatdikelurahanpapusungan kecamatanlembehselatan. e-gigi;2013:vol1.No2. Available from URL    :   http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/3221. AccessedNovember 25,2013

TariganR.Kariesgigi. Ed 2.Jakarta:EGC.2013.Hal 47-52.

LempangM.Pohonarendanmanfaatproduksinya.InfoteknisEboni.
2013:9(1). Hal 44-50. [internet]. Available fromURL :  http://forda-mof.org/files/4.Mody_Lempang.pdf(Diaksespada3januari2014)



  
Harshanur I.Anatomigigi.Jakarta:EGC.1991.Hal31.

PrayitnoA.Kelainangigidanjaringanpendukunggigiyangsering ditemui.eprints. 2008:37(7).Hal411:[internet].Available fromURL:http://eprints.uns.ac.id/712/1/Kelainan_Gigi_dan_Jaringan_Pendukung gigi

PutongR,Vonny N,DinarA.Gambarankariesdankebutuhan perawatan  restorasi padamasyarakatdikelurahanpapusungan kecamatanlembehselatan. e-gigi;2013:vol1.No2. Available from URL    :   http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/3221. AccessedNovember 25,2013

TariganR.Kariesgigi. Ed 2.Jakarta:EGC.2013.Hal 47-52.

LempangM.Pohonarendanmanfaatproduksinya.InfoteknisEboni.
2013:9(1). Hal 44-50. [internet]. Available fromURL :  http://forda-mof.org/files/4.Mody_Lempang.pdf(Diaksespada3januari2014)