tugas makalah kasus paramolar


Hasil gambar untuk kesehatan gigi"

BAB 1
                                                       PENDAHULUAN                                       
A.    Latar Belakang
Gigi adalah struktur-struktur epidermal dan mesodermal termodifikasi yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. Peranan gigi dalam menunjang kesehatan seringkali terabaikan, salah satunya kelainan pada gigi. Kelainan gigi atau disebut Anomali adalah suatu penyimpangan dari normal, biasanya terkait dengan perkembangan embrionik dari yang mungkin mengakibatkan absensi, kelebihan, atau deformitas dari bagian-bagian tubuh.
Anomali gigi adalah abnormalitas gigi yang berkisar dari insisif lateral atas permanen berbentuk pasak, sampai yang jarang terjadi yaitu anadonsia total. Anomali yang paling sering disebabkan oleh faktor herediter atau gangguan perkembangan atau metabolik. Sementara anomali gigi lebih banyak terjadi pada gigi permanen dibanding gigi sulung dan di maksila melebihi mandibula, perlu diingat bahwa kejadiannya jarang. Mengenali anomali gigi adalah penting untuk dokter gigi dan dental hygienist. Pengenalan dan identifikasi yang benar dari anomali gigi sangatlah penting ketika berkomunikasi dengan sejawat, khususnya dalam kasus rujukan ke sejawat atau dari sejawat. Selain itu, komunikasi profesional dental dengan pasien harus mencerminkan pengetahuan tentang kondisi oral abnormal. Kemudian, pasien yang terinformasi dan mengerti mengapa tonjol tambahan di bagian bukal gigi molar atas atau bawah lebih rentan terhadap karies daripada gigi normal, akan lebih murah menerima instruksi pemeliharaan gigi yang spesifik untuk mulutnya dan kebutuhannya.
Terkadang kita temukan gigi lebih, Gigi lebih atau hiperdonsia merupakan kelebihan satu atau lebih elemen gigi dari jumlah normal. Kelainan ini dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap , erupsi atau impaksi dan pada satu atau kedua rahang.
Dari uraian diatas, pada penelitian ini akan mengidentifikasi kelaianan gigi pada gigi paramolar.untuk mengetahui apakah ada faktor negatifnya bila kelainan gigi seperti gigi paramolar dibiarka,serta ingin menegetahui cara mengatasinya.
B.     Tujuan Umum
1.      Untuk mengetahui gambaran secara umum anomali paramolar

C. Tujuan Khusus
1.  Untuk menjelaskan gambaran klinis dari paramolar
2.      Untuk menjelaskan morfologi pembentukan paramolar
3.      Untuk mennjelaskan diagnosa banding dari kasus paramolar
4.      Untuk menjelaskan penanganan anomali paramolar






BAB II
URAIAN UMUM
A.    Uraian Umum Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah kerja tertentu, dan sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.(profil puskesmas kemaraya)
B.     Puskesmas kemaraya
Puskesmas Kemaraya yang terletak dalam wilayah Kecamatan Kendari Barat merupakan suatu organisasi fungsional yang berfungsi dalam pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan menyeluruh dan terpadu  melalui kegiatan pokok yang ada. Pelayanan kesehatan menyeluruh yang dimaksud mencakup pelayanan kuratif (pengobatan), Preventif (Upaya pencegahan) dan rehabilitatif (Pemulihan kesehatan). Sedang pelayanan kesehatan terpadu yang dimaksud adalah mencakup pelayanan kesehatan dalam satu kecamatan terdiri dari Balai Pengobatan, Usaha Hygiene Sanitasi Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular, KIA dan sebagainya.
Puskesmas Kemaraya sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Kendari bertanggung jawab bagi penyelenggaraan  pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Kedudukan Puskesmas sebagaimana tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
C.     Visi,  Misi,  Program Pokok Dan Fungsi Puskesmas
1.         Visi
Terwujudnya Puskesmas Kemaraya Tahun 2018 Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang prima secara Adil, Cepat, Terjangkau, Mandiri dan Berkualitas.
2.            Misi
a.       Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
b.      Menjadikan Puskesmas Sebagai Pusat Sistem Pelayanan Kesehatan yang Prima bagi masyarakat.
c.       Menerapkan Management Kesehatan yang dapat di pertanggungjawabkan (Accountable) pada setiap Program.
Untuk mencapai Visi tersebut, telah ditetapkan lima Misi Pembangunan Daerah Kota Kendari dibidang kesehatan, yaitu :
1.      Mendorong pembangunan kota berwawasan kesehatan.
2.      Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
3.      Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas, merata dan terjangkau berdasarkan segmen masyarakat.
4.      Menggerakan dan mengkoordinasikan sumber daya kesehatan yang ada.
5.      Mendorong kemandirian masyarakat.
3.            Program Pokok
Kegiatan pokok puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok disetiap puskesmas dapat berbeda-beda. Namun kegiatan pokok puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a.       Kesehatan ibu dan anak (KIA)
b.      Keluarga Berencana (KB)
c.       Usaha Peningkatan Gizi
d.      Kesehatan Lingkungan (Kesling)
e.       Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
f.       Upaya Pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan (UGD)
g.      Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)
h.      Usaha Kesehatan sekolah (UKS) dan Kesehatan Olahraga
i.        Pengobatan
j.        Usaha Kesehatan gigi dan mulut
k.      Usaha Kesehatan Jiwa
l.        Kesehatan Mata
m.    Imunisasi
n.      Perkesmas
o.      Laboratorium
p.      Puskel
q.      Poli Gigi
4.            Fungsi Puskesmas
a.    pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
        Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha wilayah kerjanya agar penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.(profil puskesmas kemaraya)
b.      Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama tokoh masyarakat, keluarga, dan masyarakat :
1.      Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
2.      Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan.
3.      Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
4.      Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
5.      Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
6.      Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.(profil puskesmas kemaraya)
c.          Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan :
1.      Pelayanan Kesehatan Perorangan
2.      Pelayanan Kesehatan Masyarakat. (profil puskesmas kemaraya)
D.    Struktur Organisasi Puskesmas kemaraya







                                                (profil puskesmas kemaraya)
E.     Keadaan Wilayah dan Letak Geografis Puskesmas Kemaraya
a.       Keadaan Wilayah
Puskesmas Kemaraya merupakan sebuah puskesmas induk non perawatan. Wilayah kerja meliputi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Kemaraya, Kelurahan Watu-Watu, dan Kelurahan Lahundape (sebagian dari wilayah Administratif Kecamatan Kendari Barat).  Dengan luas wilayah kerja  19,2 KM 2. (profil puskesmas kemaraya)
Untuk memudahkan kegiatan pelaksanaan program puskesmas, maka perlu pembatasan wilayah puskesmas satu dengan puskesmas yang lainnya. Untuk batas Puskesmas Kemaraya dapat dilihat sebagai berikut :
a.         Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Nipa-Nipa
b.        Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tipulu
c.         Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Kendari
d.        Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Mandonga.
b.      Keadaan alam (Geografi)
wilayah kerja Puskesmas Kemaraya  terdiri dari 80% daratan dan 20% perbukitan, prasarana transportasi daerah, yaitu 100% jalan aspal / Pengerasan.(profil puskesmas kemaraya)
Puskesmas Kemaraya merupakan salah satu dari 15 Puskesmas di Kota Kendari yang terletak  dalam  Kompleks  Unhalu (Kampus Lama Universitas Haluoleo) berdasarkan Sertifikat No. 00236 Desa/Kelurahan Kemaraya  NIB 21.05.05.03.00578 (Letak Tanah) berdasarkan Surat Ukur Tanggal : 16/02/2011 No : 02/Kemaraya/2011 dengan Luas 898 M2 Nama pemegang Hak Pemerintah Kota Kendari, dari jalan poros dan semua wilayah kerja puskesmas dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua. Sedangkan jarak tempuh dari ibukota kecamatan 4 km, jarak ke ibukota  kabupaten/kotamadya 4 km, jarak ibukota propinsi 7 km. Waktu tempuh ke ibukota Kecamatan 0,15 jam dan waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat (ekonomi, kesehatan, pemerintah) 0,5 jam. (profil puskesmas kemaraya)
c.       Letak Demografis
1.      Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kemaraya pada tahun 2016 sebanyak 22.839 jiwa yang terhimpun dalam 3.883 KK yang tersebar di Kelurahan (Kemaraya, Watu-Watu, dan Lahundape) adalah  terdiri dari : 
a.       Kelurahan Kemaraya jumlah penduduk 7.836 jiwa  jumlah KK 1.498.  
b.      Kelurahan Watu-Watu jumlah penduduk 6.628 jiwa, jumlah KK 1.307.
c.       Kelurahan Lahundape jumlah penduduk 8.375 jiwa, jumlah KK 1.307.(profil puskesmas kemaraya)
F.      Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Berdasarkan data terakhir, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya  masyarakat di wilayah kerja Pukesmas Kemaraya dapat dilihat pada tabel berikut ini:






Tabel 2.
Sarana Pendidikan Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Tahun 2016

No
Kelurahan
Sarana Pendidikan
PAUD
TK
SD
MTSn
SMP
SMU
SLB
AKDM
PT
1
Kemaraya
3
1
2
0
3
2
0
0
0
2
Watu-Watu
1
3
2
0
2
3
0
0
0
3
Lahundape
0
4
6
0
1
2
1
0
1
Jumlah
4
8
10
0
6
7
1
0
1

1.            Wilayah / Lingkungan
Keadaan wilayah kerja Puskesmas Kemaraya meliputi wilayah pantai dan daratan hingga mempengaruhi pola penyakit oleh masyarakat yang bermukim di daerah pantai dan daerah yang tinggi yang tidak datar kondisinya relatif  lebih baik daripada daerah pantai. Penanganan pola penyakit yang bermukim di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berbeda yang disebabkan lingkungan pemukiman hingga masalah pelayanan medik dan pelayanan kesehatan akan berbeda pula. Kondisi lingkungan fisik dalam wilayah Puskesmas Kemaraya yang terdiri dari 80% daratan dan 20% perbukitan sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap status sosial ekonomi bahkan berimbas pada perilaku masyarakat. (profil puskesmas)
G.    Tenaga kesehatan puskesmas Kemaraya
Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas Kemaraya memiliki beberapa staf sebagai pelaksana tugasnya, yang masing-masing bekerja sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Kemaraya sampai bulan Desember 2016 adalah sebagai berikut :   
a.      Situasi Ketenagaan
- Dokter Umum                                        :  2 Orang (1 Tugas Belajar)
- Dokter Gigi                                            :  1 Orang
- Perawat ( Akper dan SPK)                    :  9 Orang
- Bidan Puskesmas                                   :  10 Orang
- Gizi                                                        :  5 Orang
- Sanitasi ( AKL )                                    :  3 Orang
- Perawat Gigi (SPRG)                            :  2 Orang
- Farmasi ( SMF )                                     :  1 Orang
- Apoteker                                                :  2 Orang
- Tenaga Kesehatan Masyarakat              :  3 Orang
- Tenaga Kesehatan Lainnya                    :  1 Orang
- Staf Penunjang Administrasi                 :  2 Orang
(Non Kesehatan)                                                                                          +
Total Tenaga PNS                                  :  42 Orang
b.      Status Ketenagaan
- PNS (Aktif Bekerja)                              : 41 Orang
- PNS Tugas Belajar                                 :   1 Orang
- PNS Titipan                                           :  1 Orang (Dari Kab. Muna) +
Jumlah                                                    :  43 Orang
Tenaga Honor (Kontrak)
- Tenaga Kesehatan Masyrakat    :  1  Orang
Tenaga Sukarela
- Tenaga Dokter Umum                     :  1  Orang
- Tenaga Dokter Gigi                         :  1  Orang
- Tenaga Perawat                               :  7  Orang
- Tenaga Analis Kesehatan                :  2  Orang
- Tenaga Bidan                                   :  7  Orang
- Tenaga Farmasi                                :  1  Orang
- Tenaga Kesehatan Masyarakat        :  2  Orang
Jumlah                                              :  21 Orang
Selain staf tersebut di atas, masih terdapat lagi tenaga kesehatan yang lain, yaitu : PLKB 1 orang, Kader Posyandu Aktif 55 orang dan dukun terlatih 2 orang.(profil puskesmas)







BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Definisi
Paramolar adalah molar supernumerary yang biasanya kecil dan tidak sempurna, paling umum terletak secara bukal atau palatal ke salah satu geraham maksila. Paramolar adalah anomali perkembangan dan telah diperdebatkan muncul dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
B.       Diagnosis
Penentuan diagnosis Paramolar atau gigi berlebih dapat dilakukan melalui pemeriksaan klinis. Namun terkadang kasus kelainan gigi ini memerlukan pemeriksaan radiografik dental atau panoramik. Tujuannya untuk memastikan jumlah gigi memang melebihi jumlah normal.
C.  Gejala
Gejala Paramolar dapat dilihat dari bentuk gigi yang menyerupai kerucut. Selain itu penderita kelainan gigi ini biasanya memiliki banyak tonjol gigi (tuberculate) atau deretan gigi yang tidak beraturan (odontome). Meski demikian, Paramolar dapat memiliki bentuk yang sama dengan gigi normal, yaitu menyerupai gigi seri, gigi taring, atau geraham.
Gigi berlebih sering terjadi pada rahang atas dibandingkan rahang bawah. Paramolar ini dapat terbentuk di berbagai bagian rahang, yaitu pada daerah gigi insisif depan atas (disebut juga mesiodens), di bagian paling belakang dari gigi molar terakhir (disebut juga distomolars), atau di sebelah gigi premolar (disebut juga parapremolars).
D.  Pengobatan
Pengobatan terhadap Paramolar akan dilakukan oleh dokter gigi bergantung pada tingkat keparahan kelainan. Biasanya, tindakan yang umum dilakukan adalah berupa prosedur pencabutan gigi yang berlebih. Pada beberapa kasus juga bisa dilakukan prosedur pembedahan.
E.  Penyebab
Penyebab paramolar belum diketahui dengan pasti. Salah satu teori yang banyak dikemukakan adalah adanya dikotomi pada benih gigi. Teori lain memperkirakan bahwa Paramolar dipengaruhi oleh faktor genetis. Paramolar juga dapat merupakan bagian dari penyakit atau sindroma tertentu. Misalnya sumbing pada bibir dan langit-langit (cleft lip and palate), Gardner’s syndrome, dan cleidocranial dysplasia. jumlah gigi pada orang dewasa adalah 32 buah, yang terdiri dari 16 pada rahang atas dan 16 pada rahang bawah. Jumlah gigi yang melebihi jumlah yang normal terkadang dapat ditemukan pada sebagian orang.
Gigi tambahan ini dapat muncul dimanapun dalam rongga mulut dan bisa lebih dari satu, bisa pula terdapat pada satu atau kedua sisi rahang dan bisa juga tumbuh secara sempurna dalam rongga mulut atau hanya terbenam dalam tulang dan tidak tumbuh. Jumlah gigi yang melebihi dari jumlah normal dikenal dengan istilah supernumerary teeth dalam dunia kedokteran gigi.
Penyebab keadaan ini belum dapat dipastikan, namun berdasarkan beberapa teori hal tersebut dikaitkan dengan faktor lingkungan dan keturunan. Tetapi secara umum, jumlah gigi berlebih / Paramolar dikaitkan dengan beberapa penyakit dan sindrom.
Masalah yang dapat ditimbulkan:
1.      Susunan gigi tidak rapih.
2.      Mengganggu estetik terutama apabila gigi ini terdapat pada bagian depan.
3.      Gangguan tumbuhnya gigi tetap.
4.      Gangguan pada akar gigi.
5.      Penyakit sub-akut perikoronitis.
6.      Keradangan pada gusi.
7.      Abses pada jaringan pendukung gigi.
8.      Terbentuknya karang gigi pada daerah yang sulit dibersihkan akibat susuan gigi yang tidak rapih.
9.      Kesulitan pada perawatan orthodontik/behel dan pada pemasangan implant gigi.
10.  Penyakit kista dentigerous.
F. Penanganan Jumlah Gigi Berlebih / Paramolar
Jumlah gigi berlebih / supernumerary teeth yang tidak tumbuh hanya dapat terdeteksi pada saat pemeriksaan x-ray. Gigi ini perlu dicabut apabila berindikasi menimbulkan gangguan, tetapi pada keadaan yang tidak mengganggu gigi ini tidak perlu dicabut namum tetap harus di perhatikan dalam pengawasan dokter gigi.(norman,2015)
G.    Diagnosa Banding
Untuk dapat membedakan paramolar dengan kelainan lainnya, maka diberikan pembanding seperti mesiodens,  melalui gambaran klinis yaitu dari posisi dan letak gigi.
a.       Mesiodens
adalah gigi supernumerary berbentuk kerucut yang terletak di antara gigi insisivus tengah rahang atas, Gigi supernumerary ini biasanya terletak pada palatal gigi insisivus permanen. Gigi supernumerary ini biasanya terletak pada palatal gigi insisivus permanen, hanya dengan beberapa bagian saja berbaring di garis lengkung atau labial. Mesiodens biasanya kecil dan pendek, dengan mahkota segitiga atau berbentuk kerucut. Mesiodens adalah suatu kelainan jumlah dan bentuk gigi konus,
biasanya terjadi pada gigi anterior dan terletak pada garis tengah maksila. (Purnomo, 2007).
gambar 1. Mesiodens
Sumber (animated-teeth.com)
b.      Perbedaan mesiodens
mesiodens gigi permanen mempunyai variasi dalam bentuk, yaitu:  konus kecil berbentuk peg shaped, tuberkel pendek, berbentuk tong, tambahan (mirip insisivus lateral) dan odontoma. Erupsi yang terlambat, dilaserasi, malposisi gigi yang bersebelahan, serta diastema yang  abnormal berhubungan dengan adanya mesiodens. (Purnomo, 2007 ; Russelldan Folwarczna, 2003).










BAB IV
PEMBAHASAN
A.           Gambaran Klinis Kasus Paramolar
1.                   Status Pasien
a.       Identitas pasien
Nama : Minhar
Umur : 48 tahun
Jenis  kelamin : Laki-laki
Alamat : Lahundape
2.        Anamnesa
1.      Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan atas berlebihan, akan tetapi tidak terasa sakit.
2.      Pemeriksaan objektif
Pada tanggal 18 oktober seorang pasien bernama minhar yang berumur 42 tahun  jenis kelamin laki-laki datang ke poli gigi di puskesmas kemaraya, dengan keluhan gigi kanan atas berlebihan akan tetapi tidak terasa sakit.




GAMBAR KASUS PBL






                                               
                                                         SUMBER: (pasien  puskesmas kemaraya)

3.      Pemeriksaan objektif
Pada saat dilakukan pemeriksaan ektra oral kemudian dilanjutkan pemeriksaan intra oral yaitu terlihat gigi bapak tersebut terdapat kelainan juklah gigi disebut dengan paramolar tetapi bapak tersebut tidak mengalami keluhan sama sekali pada gigi tersebut.
4.      Perawatan
Pada pasien yang bernama Minhar untuk kasus Paramolar tidak  dilakukan tindakan,  kerana kasus  pasien diambil atas permintaan Mahasiswa.





BAB  V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Paramolar adalah molar supernumerary yang biasanya kecil dan tidak sempurna, paling umum terletak secara bukal atau palatal ke salah satu geraham maksila. Paramolar adalah anomali perkembangan dan telah diperdebatkan muncul dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan. .
Gigi tambahan ini dapat muncul dimanapun dalam rongga mulut dan bisa lebih dari satu, bisa pula terdapat pada satu atau kedua sisi rahang dan bisa juga tumbuh secara sempurna dalam rongga mulut atau hanya terbenam dalam tulang dan tidak tumbuh.
Jumlah gigi berlebih / supernumerary teeth yang tidak tumbuh hanya dapat terdeteksi pada saat pemeriksaan x-ray. Gigi ini perlu dicabut apabila berindikasi menimbulkan gangguan, tetapi pada keadaan yang tidak mengganggu gigi ini tidak perlu dicabut namum tetap harus di perhatikan dalam pengawasan dokter gigi.
B.     SARAN
Pada laporan kasus ini penulis menyadari bahwa laporan kasus masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang laporan kasus diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.













Previous Post
First
Related Posts